Jembatan Terunik di Dunia Ada Di Indonesia


Siapa yang datang di objek wisata jambatan aka (jembatan akar) pasti akan berdecak kagum, siapa tidak kagum dua pohon akar pohon yang akarnya dihubungkan antar sungai menjadi sebuah jembatan yang bisa dilalui 10 orang. Inilah dia objek wisata andalan Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan salah satu jembatan yang terunik di dunia.jembatan yang kuat dan menjadi penghubung dua daerah antara Jorong (Dusun) Puluik-Puluik dan Lubuak Silau, Desa Lubuak Silau, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Jarak lokasi dari Kota Padang sekitar 82 Kilometer atau dua jam perjalanan dengan kendaraan roda dua dan mobil pribadi, jalan ini juga bisa menghubungi Muko-muko, Provinsi Bengkulu. Ketika sampai di lokasi anda harus turun sejauh 50 meter dari jalan raya.

Gemuruh aliran sungai yang jernih akan menambah keindahan alam di kawasan jembatan akar apalagi batang (sungai) bayang yang memisahkan dua kampung itu airnya sangat jernih. Konon katanya jika mandi di bawah jembatan akar tersebut akan cepat dapat rezeki dan jodoh, apakah itu sudah terbukti? Belum bisa dijawab.



Karena kawasan itu dihanggap keramat, tak salah jika menjelang puasa banyak yang berdatangan ke kawasan ini untuk balimau (menyucikan diri menjelang puasa) agar amal yang dilakukan selama bulan puasa dapat diterima sang kuasa.

Dari informasi yang berhasil dirangkum salah seorang tokoh masyarakat sekaligus ketua pemuda Pulik-puluik, Herman Datuak Rajo Bandaro, jembatan tersebut dibuat karena seorang ulama yang bernama Pakih Sokan kasihan melihat murid-murid mengajinya dari Pulik-puluik sering tidak datang karena aliran batang bayang kerap meluap.



"Dulu memang ada jembatan yang dibuat dari bambu namun sering rusak akibat derunya batang bayang, muncul ide dari guru Pakih Pohan untuk membuat jembatan dari akar," ujar Herman.

Pada tahun 1916 Pakih Pohan menanam dua batang jawi-jawi (sejenis pohon beringin yang berdaun lebar), pohon jawi-jawi tersebut ditanam di dua lokasi satu di daerah Pulik-puluik dan satu lagi di daerah Lubuak Silau yang dipisahkan dengan batang bayang. Lalu akarnya yang bergantungan dijalin di batang bambu yang dijadikan jembatan sebagai tulang jembatan akar. Setelah 3 tahun lamanya akar dua pohon jawi-jawi tersebut bertaut namun belum bisa dilalui.

Kemudian Pakih Pohan mengadakan acara mandabiah kambing (potong kambing) dan mandarai aka (memberikan darah pada akar yang bertaut tersebut). "Ini sebagai tanda syukuran bahwa akar jawi-jawi yang dihubungkan sudah bertaut, sebagai tanda akan terjadi pertautan kembali," tambah Herman.



Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama 20 tahun maka jembatan tersebut bisa ditempuh warga Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau.

Sampai sekarang jembatan tersebut berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter dan saat ini umur jembatan tersebut sudah 93 tahun dan masih bisa dilalui warga dari daerah Pulik-puluik sebanyak 25 kepala keluarga begitu juga warga yang hendak kedaerah Pulik-puluik.

Di bawah jembatan akar tersebut ada ikan larangan yang tidak boleh dipancing dan diambil, ikan larangan itu berada di lubuk posisi di bawah jembatan akar itu.

Jika kita buang makanan ikan-ikan tersebut keluar mengerubungi makanan yang ditebar. Lokasi wisata juga dijadikan tempat mandi-mandi karena airnya segar dan memiliki batu-batuan serta sering dijadikan lokasi arung jeram bagi para pencinta alam.

Agar jembatan yang unik ini lebih terawat Pemkab Pesisir Selatan mengontrak areal tersebut pada Herman Datuak Rajo Bandaro, satu tahun Pemkab Pesisir Selatan mengontrak lokasi sebagai objek wisata.

"Pemkab Pesisir Selatan memang mengontrak daerah ini selama 5 tahun dengan nilai Rp15 juta, dan semua kebersihan serta perawatan diserahkan sepenuhnya pada warga setempat, tiket masuk senilai Rp1.500, untuk Rp1.000 disetor kepada Pemkab termasuk honor pembersihnya, sementara Rp500 untuk sumbangan ke Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) di daerah sini," terangnya.

Selain itu untuk lebih awet dan kuat warga setempat menjalin akar yang bergantungan ke bawah, namun itu akar yang sudah dewasa, kalau akar itu masih putih belum bisa dijalin nanti akan mati, jadi tunggu jika warnanya sudah kuning dan ukuran akar itu sebesar ibu jari dewasa baru dijalin. Setelah dijalin kemudian akar yang baru dijalin itu ditutupi sama batang pisang sebagai pendingin, karena makanan akar jawi-jawi tersebut dari batang pisang.

Sekali sebulan warga memberikan batang pisang sebagai pupuknya agar lebih kuat dan terawat.

Jika dilihat dari jumlah pengunjung kalau pada hari libur dan Minggu jumlah pengujung mencapai 200 sampai 500 orang namun jika pada hari Lebaran jumlah pengujung mencapai 1.000 orang lebih dari berbagai daerah baik yang ada di Sumatera Barat maupun dari luar. Agar jembatan yang dilalui para pengunjung tidak putus ada dua warga yang menjaga jembatan tersebut untuk mengatur orang yang melalui. Hingga kini jembatan itu masih tegar berdiri dari rangkaian akar pohon jawi-jawi.

Kronologis Densus 88 serbu "rumah" Noerdin


TEMANGGUNG - Satuan antiteror Densus 88 Mabes Polri, pada akhirnya berhasil menaklukkan rumah milik Mahzohri yang ditempati oleh gerombolan teroris Noordin M Top.

Dalam penaklukannya, Noordin dikabarkan menemui ajalnya dalam baku tembak dengan Densus 88.

Sekira pukul 09.30 WIB, setelah beberapa kali diberondong peluru, akhirnya Densus 88 merangsek ke dalam rumah "Noordin". Penyerbuan diawali dengan lemparan peledak ke dalam rumah, dan berondongan tembakan.

Saat memasuki rumah, sempat terdengar kontak senjata. Tak berapa lama, Densus keluar rumah dan melakukan penyisiran ke belakang dan samping rumah.

Setelah itu, Densus kembali memasuki rumah melalui jendela untuk memasang peledak.

Dalam penaklukan rumah yang didiami anak buah Dr Azahari ini, terdengar kabar dua orang tewas. Sementara informasi di lapangan menyebutkan, kuat dugaan satu korban yang tewas adalah Noordin. Namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Sekira pukul 09.50 WIB lokasi kemudian diberi garis polisi. Tak lama Kemudian terlihat satu jenazah dikeluarkan dari dalam rumah. (Agus Joko/Koran SI/hri)

Noerdin M. Top dilaporkan Tewas dalam serangan


TEMANGGUNG - Gembong teroris yang juga otak pelaku serangkaian serangan bom di Indonesia, Noordin M Top dilaporkan tewas dalam serangan oleh Densus 88 Antiteror Polri tadi malam. Serangan itu dilakukan dalam pengepungan di kediaman Mohzahri di Dusun Beji, Desa Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

Informasi mengenai tewasnya Noordin M Top disampaikan oleh sumber dari kepolisian yang menolak disebut namanya sebagaimana dilaporkan Reuters, Sabtu (8/8/2008).

Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Nanan Soekarna mengatakan pihaknya belum bisa memastikan perihal keberadaan Noordin M Top di rumah Mohzahri (60). "Kita harap dan semua orang mengharapkan itu (yang tertangkap adalah Noordin)," katanya.

Noordin M Top selama ini terkenal licin dan selalu lolos dari pengejaran polisi. Karena itu dia terus melakukan serangkaian serangan terhadap objek-objek berskala internasional seperti Hotel JW Marriot tahun 2003, Kedubes Australia tahun 2004 dan Bom Bali II tahun 2005. (abe)(ahm)
sumber:okezone.com

Film Layar Lebar Terakhir Michael Jackson


Kapanlagi.com – Film berjudul MISS CAST AWAY boleh jadi adalah film terakhir yang dibintangi Michael Jackson. Film komedi ini dibuat sekitar tahun 2004 namun baru diedarkan sekitar tahun 2008. Baru-baru ini potongan video dari behind the scene yang memperlihatkan Michael sedang persiapan perannya beredar.
Dalam potongan video yang ditayangkan salah satu jaringan televisi di Amerika itu terlihat Michael sedang mempersiapkan diri. Michael terlihat sangat gugup dan menggigit-gigit kuku sambil berusaha menghafalkan dialog yang harus ia bawakan. Bryan Michael Stoller, sutradara film ini mengatakan bahwa Michael tampak kesulitan menghafalkan dialog karena ia belum tidur dari malam sebelumnya.
Dalam film MISS CAST AWAY ini Michael Jackson berperan sebagai Agent MJ yang diutus oleh Paus untuk membimbing sekelompok wanita berencana mengikuti sebuah kontes kecantikan namun pesawat yang mereka tumpangi jatuh dan mereka terdampar di sebuah pulau terasing. Pengambilan gambar adegan yang diperankan Michael ini diambil di Neverland Ranch sewaktu Michael masih tinggal di rumah itu. (fmf/roc)

Kisah : Devi Dja, Kisah Wanita Jawa Yang Menembus Hollywood

Nama kelompok teater Dardanella sempat sangat tersohor pada tahun 40-an. Teater pimpinan pria berkebangsaan Inggris keturunan Rusia bernama Pedro (Willy Klimanoff) ini bukan saja harum namanya di Indonesia tapi juga dunia. Mereka kerap manggung di luar negeri, dari Asia hingga Eropa.

Dardanella mencapai puncak keemasan ketika diperkuat dua seniman serba bisa Tan Tjeng Bok dan Devi Dja. Pada masa itu, mereka merupakan roh pertunjukan Dardanella. Tan Tjeng Bok mendapat julukan “Douglas Fairbanks van Java” sementara Devi Dja “Bintang dari Timur” (Star From the east).

Minim Literatur

Saat ini agak sulit mencari biografi Devi Dja secara lengkap, kecuali mungkin di buku otobiografi “Gelombang hidupku, Devi Dja dari Dardanella” karya (Alm) Ramadhan KH yang dicetak tahun 1982 oleh penerbit Sinar Harapan. Sayangnya, buku itu pun sekarang sudah tergolong langka.

Saking langka dan minimnya literatur tentang sosok wanita ini, Matthew Cohen PhD, staf pengajar di University of London dalam sebuah diskusi kesenian Bali-Jawa di Amerika ‘Dewi Dja Goes to Hollywood’ Maret lalu, tertarik untuk mendokumentasikan kembali kehidupan Devi Dja bersama kelompoknya di Amerika Serikat dalam sebuah buku yang sedang disusunnya bertajuk ‘Performing Java and Bali on International Stages: Routes from the Indies, 1905-1952’.

Yang jelas, biografi wanita ini dalam literatur kesenian Indonesia sangat minim. Entah jika di Amerika sana, tempat dimana dia kemudian menghabiskan sisa hidupnya.



Siapa Devi Dja?

Menurut catatan Ramadhan KH, Devi Dja atau “Bintang Dari Timur” lahir pada 1 Agustus 1914 di Sentul, Yogyakarta, dengan nama kecil Misria dan kemudian menjadi Soetidjah. Dia sering menguntit kakek dan neneknya, Pak Satiran dan Bu Sriatun, ngamen berkeliling kampung memetik siter. Devi Dja memang memiliki minat seni sejak kecil. Dia juga berangkat dari keluarga Jawa yang miskin di awal abad ke-20.

Saat mereka sedang ngamen di daerah Banyuwangi, dimana pada waktu bersamaan grup sandiwara yang lain, Dardanella pimpinan Pedro (Willy Klimanoff) yang sudah terkenal, juga main di Banyuwangi.

Pedro mengaku tertarik dengan Soetidjah dan langsung melamarnya. "Ternyata Pedro melihat pertunjukan kami. Katanya ia tertarik pada saya ketika saya menyanyikan lagu Kopi Soesoe yang ketika itu memang sedang populer," tutur Devi Dja ketika berkunjung ke Jakarta menjenguk Tan Tjeng Bok yang sedang terbaring sakit tahun 80-an.


Meski keluarga Soetidjah keberatan, akhirnya Soetidjah mau menerima pinangan Pedro dan bergabung sebagai pemain Dardanella. Soetidjah tak penah mengenyam pendidikan sebelumnya, dia baru belajar baca dan menulis latin ketika bergabung di Dardanella pada usia 14 tahun.

Di tahun awalnya bergabung, Soetidjah hanya dapat peran-peran kecil dan lebih sering menjadi penari yang tampil dalam pergantian babak. Bintang Soetidjah mulai bersinar ketika pemeran utama wanita Dardanella, Miss. Riboet jatuh sakit.

Soetidjah pun didaulat memerankan tokoh Soekaesih—peran yang selama ini dipegang Miss. Riboet—dalam lakon “Dokter Syamsi”. Meskipun usianya baru 16 tahun ketika itu, akting Soetidjah cukup meyakinkan yang kemudian dipanggil Erni oleh kawan-kawannya.



Keliling Dunia, Nginap di Rumah Mahatma Gandhi lalu Berlabuh di Amerika

Dan sejak itu, karirnya di Dardanella mulai menanjak. Perlahan tapi pasti ia berhasil menjadi menyaingi ketenaran Miss. Riboet dan Fifi Young, dua wanita pemeran utama Dardanella. Bersama Tan Tjeng Bok, Soetidjah menjadi sosok penting dalam kisah sukses grup Dardanella. Dia lalu terkenal dengan nama Miss. Devi Dja.

Saat Dardanella pertama kali mentas di luar negeri, Devi Dja baru 17 tahun. Usia yang kata Devi Dja lagi seger-segernya. Menurut catatan Ramadhan KH, saat Dardanella manggung di luar negeri, nama kelompok Dardanella mulai berganti-ganti, dengan personil yang juga berganti-ganti. Kecuali Pedro dan Devi Dja tentunya.

Dardanella lalu main di Hongkong, New Delhi, Karachi, Bagdad, Basra, Beirut, Kairo, Yerusalem, Athena, Roma. Terus keliling Negeri Belanda, Swiss, dan Jerman. Pada Mei 1937 saat manggung di India, rombongan mereka disaksikan oleh Jawaharlal Nehru yang kemudian jadi pemimpin negeri itu. Kabarnya Pedro dan Devi Dja sempat menginap di rumah Mahatma Gandhi.

Dan seperti dituturkan Devi Dja pada Majalah Tempo di tahun 80-an, saat bermain di luar negeri, Dardanella berubah namanya menjadi “The Royal Bali-Java Dance”. "Kami lebih mengutamakan tari-tarian daripada sandiwara, sebab khawatir penonton tidak tahu bahasanya," katanya.

Devi Dja juga masih ingat ketika perang dunia pertama mulai berkecamuk, mereka sedang berada di Munich, Jerman. Saat itulah keadaan masyarakat dunia sedang dalam kegelisahan yang juga dialami oleh personel “The Royal Bali-Java Dance” (Dardanella) terkait situasi perang.

Ramadhan KH menulis, di tengah kegelisahan masyarakat Eropa khususnya, Pedro kemudian mengambil keputusan menyeberang ke Amerika saat mereka sedang berada di Belanda. Akhirnya bersama rombongan kecil Dardanella, Devi Dja naik kapal "Rotterdam" menuju Amerika.

Perhitungan Pedro ketika itu barangkali karena negara Amerika relatif lebih menjanjikan, lagipula Amerika tidak terlibat terlalu jauh dalam perang dunia pertama.

Dengan nama tenar yang disandangnya, sesampainya di Amerika mereka mendapat sponsor dari Columbia untuk mementaskan karya-karya mereka di hampir seluruh kota besar Amerika. "Kami keliling, tidur di trem saja. Cuma di New York menetap dua minggu," tutur Devi Dja.

Berita Devi Dja di sebuah harian Amerika

Sudah merasa cukup lama di Amerika mereka bermaksud kembali ke tanah air, tapi Perang Dunia II keburu pecah dan Indonesia diduduki Jepang. Akhirnya mereka tertahan di Amerika tidak bisa pulang.

Setelah perang usai anggota rombongan tinggal belasan orang, sebab sebagian berusaha pulang. Dan semangat pun mulai luntur.

Demi bertahan hidup di Amerika, Pedro dan Devi Dja membuka sebuah niteclub bernama Sarong Room di Chicago, yang sayang terbakar habis pada 1946. Pedro akhinya merasa tak tahan dan meninggal dunia di Chicago tahun 1952.

Di masa awal kemerdekaan Indonesia, Devi Dja sempat bertemu Sutan Syahrir yang tengah memimpin delegasi RI untuk memperjuangkan pengakuan Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia di markas PBB New York tahun 1947. Oleh Syahrir, dia sempat diperkenalkan sebagai duta kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Amerika. Dan namanya pun makin dikenal di negara itu. Sebab itu tak sulit baginya mendapatkan kewarganegaraan Amerika.

Tahun 1951 Devi resmi menjadi warga negara Amerika. Sepeninggal Pedro, Devi masih sempat mementaskan kebolehannya dari pangung ke panggung bersama anggota kelompok yang tersisa. Devi menikah dengan seorang seniman Indian bernama Acce Blue Eagle.

Menurut Ramadhan KH, pernikahan itu hanya berlangsung sebentar. Acce tidak suka Devi Dja bergaul dengan sesama masyarakat Indonesia di Amerika. Sedang itu adalah dunia Dewi Dja. Apalagi setelah terbetik kabar, bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya.

Setelah itu Devi terbang ke Los Angeles, kesempatan karir terbentang di sana. Devi Dja sempat menari di depan Claudette Colbert yang takjub oleh gerak tangan dan kerling mata Devi Dja. Kabarnya Devi hampir terpilih untuk mengambil peran dalam salah satu film produksi Hollywood. Tapi sayang, karena bahasa Inggrisnya kurang fasih. Dia gagal mendapatkan kesempatan itu.

Dia lalu menikah lagi dengan orang Indonesia asal gresik yang menetap di Amerika bernama Ali Assan. Dari Ali Assan ini Devi memperoleh satu anak perempuan yang diberi nama Ratna Assan. Tapi usia pernikahan mereka tak lama, mereka pun bercerai.

Kesibukaannya di Amerika adalah mengajarkan tari-tarian daerah kepada penari-penari Amerika. Devi mengaku meski namanya sudah terkenal sebagai penari, tapi kehidupan kala itu susah, mengingat dunia habis dicabik-cabik perang.

Namun Devi mengaku beruntung berteman dengan selebriti Hollywood yang menjadi teman akrabnya. Ia akrab dengan Greta Garbo, Carry Cooper, Bob Hope, Dorothy Lamour, dan Bing Crosby. Merekalah yang banyak membantu Devi dalam memberikan kesempatan.

Devi juga sempat bermain dalam beberapa film, antara lain The Moon And Sixpence, riwayat hidup pelukis Prancis Paul Gaugin. Dia juga membintangi atau menjadi koreografer film Road to Singapore (1940), Road to Morocco (1942), The Picture of Dorian Gray (1945), Three Came Home (1950) dan Road to Bali (1952). Di Los Angeles Dewi juga rutin mengisi acara televisi lokal.

Anaknya, Ratna Assan sempat bermain sebagai pemeran pendukung dalam film Papillon (1973) yang dibintangi Steve Mc Quin dan Dustin Hoffman. Tapi Ratna Assan kemudian tidak melanjutkan karir aktingnya di Hollywood, sesuatu yang amat disesali Devi Dja mengingat anaknya itu fasih berbahasa Inggris, tidak seperti dirinya.

Hari-Hari Terakhir

Dalam bukunya Ramadhan KH menulis bahwa Devi Dja pernah memimpin float Indonesia (float "Indonesian Holiday", dengan sponsor Union Oil) dalam "Rose Parade" di Pasadena, tahun 1970. Dia menjadi orang pertama Indonesia yang memimpin rombongan Indonesia yang turut serta dalam Rose Parade di Pasadena itu.

Waktu tanda penghargaan sampai padanya, ia panggil anaknya, Ratna "Ini Ratna, bacalah!" Penghargaan bagi kalian, bagi kita." "Ya Mamah. Kali lain kita harus mempertunjukkan sesuatu yang lebih bagus lagi".

“Air mataku menetes lagi, kata Dewi Dja. Entah mengapa. Barangkali karena cintaku sedemikian besar kepada sesuatu yang jauh daripadaku. Aku tidak bisa melepaskannya. Tidak bisa! Seluruh hatiku tercurah baginya. Indonesiaku, engkau jauh di mata, tetapi senantiasa dekat di hatiku, bahkan menggelepar hidup di dalam jantungku.” kata Devi dalam buku itu.

Namun ternyata bukan cuma itu, Devi Dja pernah tampil membela pemuda-pemuda Indonesia di Pengadilan Los Angeles ketika berita tentang "Perbudakan di Los Angeles" marak. Devi tampil membela pemuda-pemudi Indonesia yang dirantai dihadapkan ke pengadilan di Los Angeles.

Namun berkat campur tangan Dewi Dja bersama Staf KJRI RI Los Angeles, Pruistin Tines Ramadhan (alm), dan Dirjen Protokol Konsuler di Deplu Pejambon waktu itu, Joop Ave, persoalan "budak-budak" dari Indonesia itu terselesaikan, tidak masuk bui.


Di Los Angeles Devi Dja tinggal di kawasan Mission Hill, San Fernando Valley, 22 km utara Los Angeles. Di rumah berkamar tiga di pinggiran kota itu ia tinggal bersama putri satu-satunya, Ratna Assan. Semasa pensiun Devi Dja mendapat sedikit uang pensiun dari Union Arts, tempat dimana dia bergabung.

Batu nisan Devi Dja di Hollywood Hills

Tahun 1982 saat berusia 68 tahun, Devi Dja pernah pulang ke Indonesia atas undangan Panitia Festival Film Indonesia. Dia sempat menjenguk kolega lamanya Tan Tjeng Bok yang tergolek lemah di rumah sakit sebelum meninggal dunia tahun 1985.

Devi Dja kemudian meninggal di Los Angeles pada tanggal 19 Januari 1989 dan dimakamkan di Hollywood Hills, Los Angeles. Catatan tentang Dewi Dja sempat ditulis dalam beberapa buku diantaranya Standing Ovations: Devi Dja, Woman of Java karya Leona Mayer Merrin, terbit pada 1989 dan dalam buku memoar suaminya Lumhee Holot-Tee – The Life and Art of Acee Blue Eagle.

Hi.... Astronot Jepang Tak ganti Celana Dalam Selama Sebulan!!


Misi antariksa pesawat ulang-alik Endeavour kali ini penuh kejadian-kejadian mengejutkan. Mulai dari toilet di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang macet sehingga para astronot harus menahan antre, baju yang "robek" hingga menunda jadwal, sampai kali ini pengakuan salah satu astronot yang tidak ganti celana dalam selama sebulan.
Adalah astronot Jepang, Koichi Wakata, yang mengatakan hal tersebut pada hari terakhir menjelang jadwal pendaratan Endeavour, Jumat (31/7) ini. Wakata adalah astronot Jepang pertama yang tinggal di ISS untuk misi selama 4,5 bulan. Tugasnya telah rampung dan pulang bersama para astronot Endeavour.
"Saya tidak pernah mengatakan hal ini kepada anggota kru (ISS). Padahal, saya memakaianya selama sebulan dan anggota stasiun antariksa tidak pernah mengeluh selama sebulan itu. Jadi, saya pikir eksperimen ini berjalan dengan sukses," ujarnya disambut tertawa lebar para kru Endeavour.
Celana dalam yang dipakainya memang bukan sembarang celana dalam. Celana tersebut adalah produk teknologi tinggi buatan Jepang yang didesain untuk tahan bakteri dan bau selama mungkin. Dinamai J-wear, celana dari bahan katun dan polister itu dibuat sangat ringan, lembut, dan tahan api.
Buat para astronot, pakaian yang seperti ini membantu, apalagi yang tinggal lama di stasiun antariksa. Selain hemat bagasi, juga mengurangi sampah karena selama ini pakaian kotor dimasukkan ke kargo bekas dan dilempar ke luar agar terbakar di atmosfer. (kompas.com)

Artis Holywood Amerika Binggung sama Setan Indonesia


Heather Storm, aktris asal Amerika Serikat yang ikut berperan dalam film Paku Kuntilanak, mengaku bingung dengan banyaknya jenis hantu di Indonesia.
“Saya bingung, jenis setan di Indonesia banyak sekali,” katanya saat ditanyakan apakah dirinya mengetahui setan Kuntilanak, usai press preview film tersebut di Jakarta.
Memiliki postur seksi, tinggi 1,70 meter, berat 57 kg, bintang film berambut pirang itu mengaku gembira diikutsertakan dalam film Indonesia.
“Bekerja dengan orang film di sini lebih akrab, berbeda sekali dibandingkan di Amerika,” katanya.
Ketika ditanyakan apakah dirinya percaya pada hantu, Heather sambil tertawa menjawab, “Saya belum pernah bertemu hantu. Tapi kalau bertemu hantu seperti dalam film ini (Kuntilanak), pasti saya takut setengah mati.”
Heather bukan orang baru di dunia film. Paling tidak, ia sudah membintangi empat film, masing-masing National Lampoon`s Doom Daze (2006), Always a First Time (2006), Epic Movie (2007), dan No Bad Days di mana dia menjadi bintang utama bersama Michael Madsen (Kill Bill).
Dalam Paku Kuntilanak, komedi-horor kategori dewasa yang diproduksi Maxima Pictures, ia berperan sebagai seorang gadis asing yang menjadi korban perbuatan jahat kekasihnya (Keith Foo), yang membunuh seorang gadis bernama Kunti (Dewi Perssik) demi mendapatkan dirinya. (Ant/soe)
sumber : http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/08/01/aktris-hollywood-bingung-dengan-setan-indonesia/

Bahaya yang Mengintai saat Take Off maupuin Landing


sumber http://greatstyo.files.wordpress.com/2009/07/diagram_accident.jpg?w=500&h=179

Pesawat terbang adalah moda transportasi yang mengagumkan dibanding mode transportasi darat dan laut. Itu karena sifatnya yang dapat dikatakan melawan hukum alam dengan melawan gaya gravitasi. Karena sifat uniknya ini jugalah maka mode transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling berbahaya diantara yang lainnya.
Diantara fase-fase lainnya dalam operasi penerbangan, fase take off dan landing adalah fase paling kritis dan berbahaya dalam operasi penerbangan. Ini diperkuat berdasarkan penelitian Boeing yang dilakukan pada periode 1950-2004 dimana mayoritas kecelakaan terjadi pada tahap take off (sebesar 17 %) dan landing (sebesar 51 %).
Diagram Statistik Aircraft Acidents Berdasarkan Penelitian Boeing Corp. Periode 1950-2004
Pada kedua tahap itu sangat tergantung pada kesiapan dan kemampuan para pemain utama yaitu pilot dan pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC). Berikut ini adalah bahaya-bahaya yang sering terjadi saat take off dan landing. Jauh lebih sering merupakan kombinasi dari beberapa kejadian sekaligus.

Tabrakan Dengan Kendaraan
Kendaraan yang lalu lalang di bandara harus minta ijin terlebih dahulu kepada pengatur lalu lintas didarat. Namun kadangkala sering mengabaikan dan dapat berakibat fatal.
Atau terjadi sebaliknya seperti yang terjadi pada Flight 006 Singapore Airlines tahun 2000 di Bandara Internasional Chiang Kai-Shek, Taiwan. Pilot salah mengintrepretasikan arahan dari ATC dan nyasar ke landasan pacu yang masih dibangun dan menabrak kendaraan konstruksi.

Tabrakan Dengan Pesawat
Ada kemungkinan besar resiko ini terjadi di bandara yang padat lalu lintasnya, pesawat yang mendarat berada diatas pesawat yang tinggal landas. Atau sebaliknya ada pesawat yang tiba-tiba memotong jalur landing pesawat tanpa ijin dari ATC.
Akhirnya terjadi tabrakan, siapapun tidak ingin mengalaminya tapi berbicara kemungkinan selalu mungkin terjadi. Salah satu insiden yang nyaris fatal adalah pada tanggal 11 September 1990 di Bandara Sydney dimana sebuah pesawat B747 Qantas yang sedang ditarik melintas landasan dilompati oleh sebuah B747 Cathay Pasific yang sedang takeoff. Pesawat Cathay yang memuat 263 penumpang berhasil menghindari dengan jarak 70 meter saja !

Nyaris kecelakaan di Kepulauan Canary terulang. Peristiwa tragis yang menelan korban terbesar sebanyak 583 jiwa ini terjadi tahun 1978 dimana dua buah B747 (KLM posisi take off dan PANAM posisi approach landing) bertabrakan di atas landasan Bandara Tenerife.
Genangan Air Di Landasan

Ada berbagai akibat yang mempengaruhi performance pesawat saat take off. Genangan air akan menghambat jalannya roda sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk terbang. Yang lebih buruk jika cipratan air masuk ke dalam mesin pesawat dalam jumlah banyak yang dapat menyebabkan mesin mati.

Sedangkan saat landing akan menciptakan bahaya hidroplanning. Dimana roda pesawat mengambang dipermukaan air dan sulit direm. Akibatnya pesawat dapat overshoot atau tergelincir.

Daya Penglihatan Yang Buruk (Low Visibility)
Bisa diakibatkan oleh cuaca, kabut, dan sebagainya. Sangat berbahaya karena penerbang tidak dapat melihat jika ada sesuatu dilandasan (runway incursion). Penerbang akan terlambat melihatnya sehingga akan terlambat pula dalam mengambil suatu tindakan.
Sementara untuk landing, penerbang harus melakukan divert ke bandara lain. Jangan memaksakan diri dengan terbang instrumen jika bandara tidak memiliki peralatan yang cukup memadai. Untuk bandara perintis dengan cuaca yang sering berubah-ubah dan berkabut dengan topografi yang membahayakan seperti di Papua misalnya, ada peraturan ketat “No See No Fly” agar keselamatan penerbangan tetap terjaga.

Angin Dari Samping Yang Cukup Keras
Bagi pesawat besar mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam mempertahankan arah baik take off atau landing tapi jangan diabaikan, karena angin yang cukup kuat akan mendorong salah satu sayap menyentuh landasan.

Ban Pecah
Seperti pada mobil, ban yang pecah akan sangat berbahaya karena ada kecendrungan untuk lari menyamping kearah ban yang pecah. Pecahan ban pun bisa membahayakan pesawat seperti yang terjadi pada tragedi Air Franch, Concorde tahun 2000 yang sekaligus menamatkan karir pesawat penumpang supersonik ini.
Sedangkan saat landing sebisa mungkin penerbang mendarat dengan kecepatan yang sesuai prosedur dan memperlambat pesawat dengan peralatan air brake ataupun thrust reverser. Jangan memaksakan selalu memakai brake roda pesawat untuk menghindari ban pecah dan memperpanjang umur ban pesawat.

Bird Strike
Nampaknya aneh, burung sekecil itu dapat mengakibatkan bahaya bagi pesawat terbang yang berukuran besar. Tapi patut diingat bahwa take off dan landing adalah situasi kritis bahkan bahaya sekecil apapun berakibat fatal.
Sebagai contoh saja tahun 1995, pesawat E-3 Sentry AU Amerika jatuh sesaat setelah take off dari Elmendorf, Anchorage, Alaska. Penyelidikan menunjukan ada ceceran bangkai angsa disekitar landasan tempat kecelakaan. Terbukti bahwa ancaman ini fatal akibatnya dan sanggup menjatuhkan pesawat sebesar sang radar terbang Boeing B707 tersebut.

Engine Failure
Menjadi salah satu point paling penting dalam crew briefing sehingga seluruh awak pesawat selalu waspada dalam menghadapi keadaan terburuk. Jika saat take off terjadi pada kecepatan V1, membatalkan maupun meneruskan take off mempunyai tingkat bahaya yang kurang lebih sama.

Temperature Inversion
Adalah perubahan temperatur/suhu secara kebalikan. Suhu akan bertambah dingin atau setidaknya sama pada ketinggian 500-1000 kaki. Di Timur Tengah saat musim panas sering terjadi kebalikannya. Sekitar 35 derajat di landasan dan 40 derajat pada ketinggian 1000 kaki.
Sangat berbahaya karena berpengaruh pada performa mesin yang turun drastis. Kejadian ini sulit dideteksi baik oleh peralatan maupun peralatan meterologi. Penerbang yang mengalaminya harus segera memberitahukan ATC agar dapat mengingatkan pesawat berikutnya yang akan take off ataupun landing.

Wind Shear & Microbust
Wind Shear adalah angin yang berubah secara tiba-tiba. Paling berbahaya jika terjadi perubahan 180 derajat. Angin dari arah depan mendadak berubah arah menjadi dari arah belakang mengakibatkan pesawat kehilangan gaya angkat secara tiba-tiba.
Sedangkan microbust diakibatkan dari Awan Comulunimbus (Cb) yang musuh utama penerbang dan siapapun akan berusaha menghindari. Karena jika terjadi downdraft yang disebabkan microbust, tak ada ampun pesawat sebesar apapun mampu dibanting sampai jatuh.
Kecelakaan tanggal 9 Juli 1982 yang menimpa PANAM bisa menjadi contoh dahsyatnya kombinasi windshear dan microbust. Pesawat B727 berpenumpang 141 orang kehilangan gaya angkat, dibanting dan jatuh setelah take off dari Bandara Moisant, New Orleans. Otoritas penerbangan Amerika, FAA (Federal Aviation Administration) menaruh perhatian besar pada masalah ini apalagi sejak tahun 1960, sekitar 500 pesawat celaka atau nyaris celaka dengan pola yang hampir sama, dihempaskan baik saat take off maupun landing.
Fenomena yang kasat mata ini dan berlangsung singkat (rata-rata 10 menit) sulit dilacak sampai pada dekade 90-an dipasang peralatan Low Level Windshear Alert System yang mampu memberikan peringatan dua menit sebelum microbust itu muncul.

Wind Turbulence
Merupakan fenomena yang diakibatkan oleh wing tips vortec. Aliran angin dari ujung sayap melingkar dan makin membesar kebawah. Lintasan yang dilalui pesawat akan menghasilkan wind turbulence yang membahayakan pesawat dibelakangnya.
Beberapa prosedur take off dan landing untuk menghadapi wind turbulence ini memang dipelajari oleh setiap penerbang tapi pihak ATC juga dapat membantu dengan memberikan jeda setidaknya 5 menit baik take off maupun landing agar wind turbulence menghilang. (Sudiro Sumbodo, Jakarta, 2008)

Referensi :
1. Angkasa, Majalah Kedirgantaraan, “Microbust : Angin Yang Amat Ditakuti Penerbang”, No. 5 Februari 2000
2. Angkasa, Majalah Kedirgantaraan, “Take Off”, No. 4 Januari 1991
3. Fahmi, Riza, Crash ! Menyingkap Misteri Penyebab Kecelakaan Pesawat, Jasakom 2008
4. Hakim, Chappy, Pelangi Dirgantara, Dispen TNI-AU, 1999
5. Intermoda, Majalah Transportasi, “Human Factors”, No. 1 Januari 2008
6. Intermoda, Majalah Transportasi, “Human Factors : Dapatkah Dikurangi ?”, No.2 Maret 2008
7. Terbang, Aero Sport Magazine, “Wake Turbulance”, Edisi Agustus-September 2004

40.000 Perawan bertelanjang dada untuk sang raja tersayang! Manja banget seh!

Hasil penelitian di Italia beberapa tahun lalu membuktikan, bahwa kadar cinta seseorang yang ” jatuh cinta” hanya mencapai puncaknya sekitar satu tahun.
Hal ini bisa dibuktikan dengan kenaikan sel darah putih, yang hanya maksimal satu tahun. 
Ingat, hanya satu tahun, lhoh !!

Penelitian ini sebagai isyarat, bahwa perasaan jatuh cinta bukan pengalaman psikis semata, melainkan bisa diukur secara kimiawi.

Hasil penelitian yang muncul tahun 2006 ini, mungkin sudah ” kadaluwarsa ” menurut pandangan raja Mswati III asal negara Swaziland.




Karena raja MSwati III asal Swaziland sudah lama mengetahuinya, bahkan mempraktekannya sendiri, lhoh . Hal ini dibuktikan dengan kegemarannya memilih perawan cantik setiap tahun untuk dijadikan istrinya.

Kadar cinta bertahan satu tahun ? Enggaklah ! Lha wong setelah beberapa minggu saja kadar cinta raja Swaziland sudah mulai menurun kok , dan mulai melirik gadis cantik lainnya untuk dijadikan istri berikutnya.

Dan tidak bisa dipungkiri, kegemaran raja Mswati III menikai gadis cantik setiap tahun ini menghasilkan kritik dan geram dari berbagai pihak. Bahkan tindak tanduk raja Mswati III selalu menarik perhatian media, baik dari dalam dan luar negeri. Seperti pesta tahunan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Suasana malam minggu di negara Swaziland menjadi sangat meriah, dengan kehadiran 40.000 wanita muda yang masih perawan. Mereka menghadiri pesta, dan menarikan tarian khusus, dalam rangka tebar pesona.  

Dengan tujuan membuat jantung raja Mswati III ber-dag dig dug, agar memilihnya untuk dijadikan istri raja yang ke-14.

Para wanita muda yang dijamin 100 % masih perawan ting – ting ini sangat antusias untuk membuktikan mimpinya. Mimpi menjadi wanita bangsawan dengan kehidupan glamour.

Dalam acara tari – tarian tersebut para wanita mengenakan baju pesta, dengan membiarkan buah dadanya yang ranum tersebut terbuka. ( kok bisa githu, seh )

Dan tidak bisa dipungkiri, ini salah satu kesempatan raja Mswati III untuk melihat keindahan tubuh gadis – gadis tersebut secara utuh.

Pesta adat tahunan yang dilaksanakan dikota Ludzidzini tersebut, seperti biasanya mendapatkan pemberitaan secara nasional dan internasional. Karena bukan rahasia umum lagi, kegemaran raja Mswati III yang suka glamour dan hura – hura.

Raja yang tahun ini usianya genap menginjak 42 tahun tersebut, semua istri – istrinya didapatkan melalui pesta tahunan. ( mantap ngga, seh )

Hal ini dikecualikan untuk istrinya yang nomor 12. Karena saat raja Mswati III menikahi wanita tersebut, usia perkawinan dengan istrinya yang ke-11 baru berumur dua minggu. Dua minggu, lhoh ???

Raja yang sempat mengenyam pendidikan di Inggris dengan mengambil jurusan matematika tersebut, tentu tidak perlu disangsikan lagi kemampuannya mengotak atik angka. Termasuk mengotak – atik jumlah istri, dan cara memilih satu gadis dari 40.000 gadis – gadis yang bertebaran dimatanya. he he he he ( coba kalo waktu itu ambil jurusan agama, pasti laen, deh ) hi hi hi hi

Walau mendapat kritik sana – sini, raja Mswati III tidak akan bergeming sedikitpun. Kegemarannya memilih wanita cantik setiap tahun, tidak akan beliau hentikan !


Mengingat ayah kandungnya ( raja Sobhuza II ), semasa hidupnya menikah dengan 70 wanita, dan memiliki 210 anak. hi hi hi hi hi hi hi


Raja yang memerintah negara Swaziland sejak penobatannya pada tanggal 25 April 1986 tersebut, bukan sekedar raja biasa. Beliau merupakan raja dari kerajaan yang berbentuk monarki.

Dan inilah monarki yang paling terakhir di benua Afrika. Dimana beliau juga disebut penguasa tunggal atau alleenheerser.

Sebagai penguasa kerajaan monarki, raja Mswati III memerintah negara Swaziland tanpa undang – undang dasar. ( mana tahan, Mak )

Dan berhak mengangkat dan mencopot para mentri – mentrinya sak kepenake udele dewe (semaunya sendiri ). hi hi hi hi

Negara Swaziland yang terletak dibagian ujung benua Afrika bagian selatan tersebut, bisa dikatakan sebagai negara miskin. Mengingat negara yang berpenduduk 1,2 juta tersebut, sepertiga dari rakyatnya menggantungkan kebutuhan pangan dari sumbangan dunia internasional. ( yak amprul hi hi hi hi )

Bahkan sekitar 65 % dari penduduknya, hanya mempunyai pendapatan sebesar 1 dolar setiap harinya. Angka ini sungguh sangat kecil, agar warganya bisa hidup layak. Bahkan sebagian besar penduduknya juga doyan minum alkohol ( bier ), walau penghasilannya rendah.

Dinegara Swaziland juga ditemukan banyaknya kasus penularan virus HIV, seperti kebanyakan negara – negara Afrika. Akan tetapi raja Mswati III sepertinya menutup mata, untuk peduli meningkatkan perbaikan kesehatan rakyatnya.

Raja yang pelit terhadap kesejahteraan warganya ini, tidak demikian terhadap wanita – wanita yang menjadi istrinya. Semua istri – istrinya dimanja dengan harta benda dan kehidupan glamour, seperti layaknya kehidupan kalangan bangsawan. Semua istri – istrinya diberi hadiah mobil mercedes yang paling terbaru, dan tinggal di istana yang megah. ( kaco abiz, deh )

Bahkan raja MSwati III tidak risau sama sekali dengan kritikan dunia luar, saat beliau dengan enteng mengumumkan dana pesta yang beliau keluarkan. Dana yang dibutuhkan untuk acara pesta adat seperti ini, hampir 800.000 dolar setiap tahunnya. Angka ini sungguh besar untuk negara Swaziland.

Pesta tahun 2006 lalu dihadiri oleh 40.000 perawan ting ting. Tentu selalu menarik perhatian pekerja pers baik didalam maupun luar negeri. Semua pasti ingin tau, gadis mana seh yang akhirnya dipilih oleh sang raja termanja ini ?? ( Dirangkum oleh Dewa Dewi dari berbagai sumber )

sumber :http://majalahdewadewi.wordpress.com/2009/07/24/40000-perawan-bertelanjang-dada-untuk-raja-swaziland/

Asal Muasal Kondom ????


Banyak teori yang bertebaran mengenai masalah ini dan menurut kesimpulan William E. Kruck, asal kata kondom tidak diketahui secara pasti. Salah satu pendapat yang berupaya menjelaskan asal kata kondom menyatakan bahwa kondom berasal dari kata Latin “condon”, artinya penampung. Yang lain bilang bahwa kondom berasal dari kata Latin “condamina” yang bermakna rumah. Ada pula yang spekulasi kondom itu dari kata Italia “guantone” berasal dari “guanto”, maksudnya sarung.
Di Inggris beda lagi teorinya. Menurut cerita rakyat sana, kata kondom ditarik dari nama dokter Condom atau Quondam yang membikin benda itu buat Raja Charles II (tapi tak ada bukti ilmiahnya). Satu teori menyebutkan ada opsir tentara Inggris bernama Cundum yang mempopulerkan kondom antara tahun 1680-1717. Macam-macam saja. Makanya daripada bingung mending diputuskan bahwa asal katanya tidak diketahui, bereslah perkara.


Sekarang kita lanjut ke sejarahnya. Sebuah lukisan Mesir Kuno yang diperkirakan usianya 3.000 tahun menggambarkan tentang sarung penis dekoratif yang sedang dipakai kaum pria. Belum diketahui apakah orang Mesir memakai kondom tersebut untuk tujuan ritual atau kontrasepsi, tapi tampaknya benda itu lebih condong digunakan sebagai pelindung terhadap penyakit dan serangga. Legenda Yunani tentang Minos yang dikisahkan oleh Antonius Liberalis pada tahun 150 menggambarkan pemakaian kandung kemih kambing sebagai tindakan protektif ketika sanggama, tapi tujuan praktek semacam itu tidak betul-betul jelas. Di Jepang, konon sarung penis digunakan pada awal 1500-an.
Kondom pertama ditemukan pada tahun 1564 ketika seorang dokter bangsa Italia bernama Gabrielo Fallopia (ya, salah satu saluran reproduksi wanita dinamakan berdasarkan nama si dokter ini) merekomendasikan penggunaan sarung linen yang berfungsi sebagai pelindung terhadap penyakit menular seksual. Caranya, sarung linen tersebut dibasahi dengan larutan kimia tertentu dan dikeringkan sebelum dipakai. Si dokter ini mengaku melakukan eksperimen pada 1.100 subjek dan melaporkan bahwa sarung tersebut melindungi pemakainya dari sifilis. Sementara, kondom paling tua yang ditemukan berasal dari Kastil Dudley di Inggris pada tahun 1640 (wah, awet betul). Kondom tersebut dibikin dari usus hewan dan dipercaya digunakan sebagai pelindung dari penularan penyakit menular seksual. Pada abad ke-19 di Jepang sudah tersedia kondom dari kulit, selongsong kura-kura atau tanduk. Di Cina disebutkan bahwa benda sejenis juga ada, tapi bahannya dari kertas sutra berminyak (apa tidak menimbulkan suara gemersik ya? ).
Sampai pertengahan abad ke-18 kondom dibikin dari usus hewan. Kondom karet baru diproduksi pada tahun 1855 setelah Charles Goodyear menciptakan vulkanisasi karet. Tentu saja wujudnya belum seperti sekarang. Kondom karet generasi awal itu dijahit pada sisi-sisinya dan tebalnya mencapai 1-2 mm. Dan bisa dipakai berulang kali (asal jangan lupa dicuci, barangkali). Baru pada 1912 seorang Jerman bernama Julius Fromm mengembangkan teknik produksi kondom yang baru, yaitu dengan mencelupkan adonan kaca ke dalam larutan karet mentah sehingga kondom jadi lebih tipis dan tanpa jahitan. Sejak masa 1930-an kondom telah mengalami perkembangan menjadi kondom sekali pakai yang tipis dan murah seperti sekarang.

Sebagai penutup, saya ketengahkan beberapa macam arah pengembangan kondom yang menurut saya menarik. Université Laval di Quebec, Kanada mengembangkan kondom tak kasat mata. Bentuknya berupa jel yang dioleskan di penis dan mengeras (jelnya, bukan penisnya) ketika terjadi peningkatan suhu saat penetrasi anal atau vaginal. Jel tersebut luruh setelah beberapa jam, tapi jel ini masih dalam tahap uji coba klinis. Berita di teve Swiss tanggal 29 November 2006 menyebutkan ilmuwan Jerman, Jan Vinzenz Krause dari Institut untuk Konsultasi Kondom tengah mengembangkan kondom semprot yang kering dalam lima detik saja dan kini sedang tes pasar. Keuntungan dari dua model pengembangan kondom terbaru tersebut adalah pasti pas untuk penis ukuran dan model apapun. Kalau produk-produk tersebut dipasarkan, selamat tinggal kasus kondom kedodoran atau robek lantaran sempit.

Misteri Dipilihnya Kamar no 1808


GENAP seminggu setelah pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta, mestinya polisi sudah selesai memeriksa secara detail seluruh sidik jari di kamar 1808 Hotel JW Marriott. Juga pasti sudah bisa disimpulkan ada berapa orang yang tinggal di kamar itu sejak 15 Juli atau tiga hari sebelum pengeboman. Bahkan, pasti juga sudah diketahui berapa orang yang keluar dan masuk kamar tersebut.

Tentu sidik jari itulah, yang akan menjadi kunci banyak hal: berapa orang yang terlibat langsung, berapa sidik jari yang cocok dengan nama-nama yang selama ini sudah diincar polisi, berapa sidik jari yang tergolong orang baru di jaringan ini, dan seterusnya.

Bahkan, pemeriksaan tentu sudah bisa bercerita mengenai hal-hal yang remeh-temeh: misalnya makanan apa saja yang pernah mereka pesan untuk dimasukkan ke kamar selama tiga hari itu (bisa diketahui dari pesanan room service), berapa kali kamar itu dibersihkan (bisa diketahui dari pengakuan petugas pembersihan), bagian mana saja pada kamar itu yang tidak boleh dibersihkan, dan apakah mereka sempat makan di restoran yang akan jadi sasaran bom itu (bisa diketahui dari tagihan yang masuk ke rekening kamar 1808). Kalau pernah makan di restoran itu, berapa kali dan berapa orang dan apakah tujuannya sekalian untuk observasi.

Bahkan, polisi pasti sudah bisa tahu alasan teroris itu ngotot minta kamar 1808. Bukankah awalnya petugas resepsionis menawarkan kamar 1803, lalu sang teroris minta apakah tidak ada kamar lain. Lantas, ketika ditawarkan padanya kamar 1811, sang teroris masih menawar dengan cara bertanya, "Bisa nggak dapat kamar 1808?" Mengapa begitu strategis kamar tersebut? Dari mana mereka tahu bahwa kamar tersebut strategis? Adakah orang dalam yang menyarankan untuk menggunakan kamar itu? Adakah pihak yang sudah menyiapkan kamar itu sehari sebelumnya? Atau mungkinkah karena dari kamar ini (kalau gordennya dibuka) bisa melihat langsung Hotel Ritz-Carlton di seberangnya yang juga jadi sasaran pengeboman mereka?

Tentu polisi juga sudah tahu (dari pemeriksaan kamera CCTV) selama tiga hari itu berapa kali mereka mencoba berjalan di lorong bawah tanah yang menghubungkan Marriott dan Ritz-Carlton yang tentu tidak akan memakan waktu lebih dari 3 menit itu?

Atau pemilihan kamar 1808 itu sebenarnya hanya isengnya teroris? Misalnya untuk meledek Densus 88 karena hanya kamar itulah yang memiliki nomor 8 dua buah? Bukankah menjadikan Marriott itu sebagai sasaran merupakan peledekan yang berani kepada polisi mengingat lima tahun lalu hotel itu sudah diledakkan? Ataukah sebenarnya mereka hanya iseng untuk memperingatkan polisi agar polisi jangan sibuk bertengkar sendiri (dengan KPK) yang hari-hari itu lagi seru-serunya? Ataukah juga ingin mengingatkan badan intelijen nasional yang sangat sibuk menginteli gerakan yang lagi mau (katanya) menduduki KPU?

Mengingat polisi masih belum berhasil mengungkap siapa dua orang pelaku bom bunuh diri yang badannya hancur di lokasi peledakan itu, tentu bisa diduga bahwa pelaku tersebut adalah orang baru sama sekali. Yakni yang sidik jarinya diketahui dari kamar 1808, tapi tidak ada sidik jari di dokumen polisi yang cocok dengan itu.

Sudah ada dua nama yang sempat disebut polisi, tapi dua-duanya ternyata tidak cocok. Bahkan, sejak sebelum hasil pemeriksaan DNA dilakukan sekalipun. Para alumnus pejuang Afghanistan yang kenal dengan Nur Said dengan tegas mengatakan bahwa wajah pelaku bom bunuh diri yang ditemukan itu pasti bukan Nur Said. Sedangkan teman kerja Ibrohim di perusahaan florist

Kita semua tentu ikut berdoa agar polisi bisa segera mengungkap kasus ini. Agar masyarakat tenang. Kini masyarakat masih dihantui pertanyaan: masih adakah bom-bom lain yang sudah selesai dirakit dan menunggu momentum meledakkannya? Berapa banyak jaringan baru yang berhasil dimasukkan selama "masa tenang" lima tahun terakhir?

Kalau pada saatnya polisi berhasil mengungkapkannya, maka segala jenis pertanyaan di atas beserta spekulasi yang beredar selama ini akan segera terceritakan. Termasuk apakah mereka itu sebenarnya juga penggemar Manchester United sehingga tidak rela kalau bom itu harus meledak dua hari kemudian (sesuai dengan batas akhir hari pemesanan kamar), ketika rombongan MU sudah ada di situ? (tim JP) (perangkai bunga) di hotel itu mengatakan tidak mengenal dua wajah yang dibuat polisi tersebut. Artinya, keduanya sama sekali bukan wajah Ibrohim. Hasil pemeriksaan DNA kemudian menegaskan kesaksian itu.

Apa Jadinya kalau seleb itu Gendut?







Huruf Abjad jika dilihat dari Google


sumber :http://gila-dunia-gila.blogspot.com/2009/04/abjad-z-dilihat-dari-google-maps.html



Disini kita lihat berbagai bentuk bangunan atau kondisi alam yang bila dilihat dari Google Maps akan membentuk abjad

Aksi Berani Mati, Indonesia Punya











sumber :http://alkisah.net/?p=302

Memang berani pun mereka semua ni, tapi berani ke arah sesuatu yang baik dan berfaedah. Tak macam mat-mat rempit kita yang berani mati tu..Demi sesuap nasi mereka semua ni sanggup bergadai nyawa. Sangupkah kita? Gila gayatt….

Produk Indonesia Paling Aneh


sumber :http://www.axxyc.com/forum/Produk-indonesia-paling-aneh-nih...-pic

ternyata dijual loh gan!

Uniqe, Gaya keren penjual semangka di Palestina



sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?p=87526337



untuk menarik para pembeli, para pedagang semangka di ramallah, palestina, melakukan atraksi menaruh semangka di atas kepala, hehe di indonesia belum ada nih.

Please deh, Jangan di klik!


Tuh kan udah dibilang Jangan di klik !!

Jika di dunia seindah ini, bagaimana dengan di surga

Inilah tempat Kita Hidup. tapi kita sering lihat dibumi itu tempat-tempat yang kotor,jorok,kumuh dan presepsi lainnya.
Tapi Bagaimana jika anda Gambar Berikut Ini

PENTING:
GAMBAR DIBAWAH INI 100% ASLI DI FOTO, BUKAN HASIL EDITAN PHOTOSOP...

Spoiler for Cherry Blossoms Japan:


Spoiler for Tundra:


Spoiler for Autumn in Germany:


Spoiler for The beauty of Antarctica:


Spoiler for Saltzburg Austria - the most beautiful city we have ever seen.:



Spoiler for Neuschwannstein, King Ludwig's Castle in Bavaria , Germany:


Spoiler for Windmills of Holland:


Spoiler for Beauty of Tibet:



Spoiler for Disney Castle:




Spoiler for Golden Maple Leaf:


Spoiler for Edge of Glacier:


Spoiler for Lavender Farm and Tree:


Spoiler for Lavender Farm:


Spoiler for The Night Scene of Eiffel Tower:


Spoiler for Blue Sea:


Spoiler for Earthbound Rainbow:


Spoiler for MirrorLake:


Spoiler for Lavender at the Foot of the Mountain:
h

Spoiler for Come t (Make a wish):
l

Spoiler for The Purple Romance:


Spoiler for Breithorn Peak ( Switzerland ):


Spoiler for Deep Autumn:


Spoiler for The Moon and Star on Earth:


Spoiler for The Dreamland Bali:

NB:
Saran Saya Mending Cepat-Cepat Bertobat Biar bisa merasakan Nikmatnya Surga